Terkait menjelang persiapan tinju IBA World Boxing, setiap petinju yang akan mengikuti, memperisapkan diri masing, dimana event tersebut membantu perkembangan atlet-atlet tinju Tanah Air meningkatkan prestasi.
Seperti diketahui Persatuan Tinju Internasional yang dikenal IBA, sebelumnya dikenal sebagai AIBA akan meneruskan pertandingan yang sebelumnya sudah sukses diselenggarakan di Slovenia dan Meksiko. IBA memperkirakan, seri di Marrakech, Maroko, akan jauh lebih besar dari sebelumnya. Asosiasi Tinju Internasional atau IBA mengumumkan bahwa lebih dari 370 petinju internasional dari 53 negara akan berkompetisi di ajang World Boxing Tour mendatang, turnamen Golden Belt Series di Marrakesh. seri kompetisi baru IBA yang inovatif, setelah sukses dengan Silver Belt Series di Slovenia dan Golden Belt Series di Meksiko tahun lalu.
Prioritas IBA selalu mengutamakan para petinju luar biasa , sehingga tidak heran jika turnamen mendatang akan menyambut begitu banyak kompetitor papan atas dari seluruh dunia, ke negara yang memiliki semangat besar untuk olahraga .
Petinju Indonesia Hebi marapu kelahiran sumba perna begitu semangat mengikuti ajang ini pada tahun 2022, Ia berlatih begitu keras menjaga berat badannya dengan baik demi mengikuti ajang untuk merebutkan gelar juara kelas ringan IBA Intercontinental. Pertarungan berlangsung sengit sejak ronde pertama dan kedua petinju menunjukkan skill yang mumpuni. Sempat tertinggal dalam pengumpulan poin di ronde-ronde awal, Hebi marapu berusaha membalik keadaan. walaupun petinju Indonesia ini ahirnya Marapu karena belum bisa menjuarai IBA Intercontinental.
Dalam pertarungannya mengakhiri pertandingan dengan hasil imbang, Hebi marapu tetap memegang sabuk juara WBC Asia Continental karena gelar tersebut tidak diperebutkan dalam pertarungan kemarin, Ia tetap menyatakan kekecewaan lantaran gagal menyabet gelar baru di akhir tahun 2022. Kendati demikian, ia tetap menerima penilaian yang diberikan oleh ketiga juri.
Hebi marapu menyebut Toyogon sebagai lawan yang Tangguh.sehingga tak heran jika Petinju Filipina ini mampu meladeni mantan juara dunia kelas ringan WBC Jorge Linares sebelum akhirnya kalah angka dalam pertarungan 10 ronde, Hebipun megakui bahwa lawanya merupkan lawan yang berat dan pertama kalinya Ia menghaadaipi petinju asal filipina ini.
Hebi Marapu pemuda lajang asal Kampung Kalu, Kelurahan Prailiu, kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT, sudah bertarung sebaik mungkin di atas ring, walaupun belum berhasil menambah koleksi sabuk juaranya setelah pertandingan di IBA, akan tetapi tidak membuat Ia putus semangat, menyatakan syukur karena bisa membawa nama Indonesia di negara lain, setelah ini Ia akan belatih lebih giat lagi untuk melanjutkan pertandingan yang akan datang.dan semoga ke depannya bisa bertanding jauh lebih baik untuk kejuaraan memperebutkan sabuk internasional. Terima kasih juga untuk seluruh team XBC Sportech hingga saya bisa menang,” ucapnya.