Petinju yang sangat sederhana, Hero Tito saat ini dalam kondisi kritis setelah bertanding melawan James Mokoginta dalam partai tambahan duel Tibo Monabesa versus Jayson Vayson di Holywings Gatsu Club V Jakarta.
Nama Hero Tito memang cukup mentereng tetapi siapa sangka kehidupan yang ia jalani cukup keras. Selain latihan yang cukup keras ternyata kondisi ekonominya yang bisa dibilang pas-pasan dan jauh dari kata mewah tetapi Ia tak perna menyerah dengan motivasi yang tinggi untuk memburu gelar juara dunia dari berbagai badan tinju bergengsi. Sejak bertinju di usia 12 tahun, Hero telah berhasil meraih berbagai penghargaan baik amatir maupun profesional.
Hero Tito mengawali prestasi di tinju amatir di ajang Kejurda. pada saat usia belia perna meraih juara medali emas di kelas Layang Ringan 45 kilogram. sebelum Tito menempuh jalur petinju profesional dan kembali ke Malang awalnya karir tinju amatir Tito banyak dilakoni di Pulau Kalimantan.
Heru Purwanto yang di kenal dengan nama Hero Tito merupakan petarung yang memiliki pengalaman. Selama 16 tahun terakhir Tito telah menjadi petinju pro aktif bahkan ia perna menjadi Peraih sabuk juara dunia kelas Lightweight atau ringan (61,2 kg) versi badan dunia WPBF (World Professional Boxing Federation).
Prestasi petinju profesional dilakoninya dengan penuh perjuangan bahkan ia harus rela mempertaruhkan semuanya jadi tak heran jika Petinju Hero Tito memiliki julukan The Lion itu yang memiliki rekor naik ring terbanyak. Sejak tanggal 28 Februari 2004 debut pertamanya di tinju pro Hero tercatat 44 kali naik ring dan memegang Rekor 27 kali menang 16 menang angka, 11 kali menang KO.
Bahkan prestasinya tidak di ragukan lagi, Tito perna menjadi Juara nasional 2013 kelas Bulu 57,1 kg (KTI), pada tahun 2012 kelas Bulu 57,1 kg (KTPI) memengang Juara nasional, pada tahun 2017 di nobatkan Juara nasional kelas Ringan Yunior 58,9 kg (KTI) dan Juara nasional 2016 kelas Ringan Yunior 58,9 kg (ATI)
Tetapi sangat di sayangkan Hero Tito mengalami musibah saat, petinju ini terkena pukulan keras kepalanya kebentur di matras hingga tersungkur pada ronde ketujuh saat berhadapan dengan James Mokoginta dalam memperebutkan gelar lowong Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) kelas ringan (61,2kg). Saat ini kondisinya masih koma dan sedang dirawat.
Petinju ini perna meminta restu Bupati Malang tempat asalnnya pada saat mauw berangkat ke jakarta didampingi tokoh pemuda Malang, Zulham Akhmad Mubarok. Juara tinju dunia kelas ringan yang hidup dalam kesederhanaan jauh dar kata mewah bahkan mereka harus merogoh kocek untuk bertanding.
Armin Tan sebagai Promotor sekaligus manajer Hero Tito mengatakan bahwa petinju asal malang ini mengalami pembengkakan otak dan sudah menjalani operasi di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta bahkan kondisinya saat ini belum membaik dan kritis setelah otaknya mengalami pembengkakan.
Kejadian yang dialami petinju Hero Tito bukan yang pertama kalinya. Sebelumhya juga pernah terjadi yang sampai menyebabkan kematian. pada tahun 1948 hingga 2013 tercatat 31 petinju tewas usai menjalani pertarungan. Tommy Halauwet mulai perihatin sebagai dokter ring terlibat mulai tahun 1988 ini mengusulkan untuk membentuk adanya lembaga profesional seperti Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) agar tidak menambah daftar panjang petinju yang mengalami kematian,