Albert Papilaya (lahir 15 September 1967 – meninggal 18 April 2021 pada umur 53 tahun) adalah seorang petinju berkebangsaan Indonesia. Albert Papilaya adalah seorang petinju berkebangsaan Indonesia. Dia berkompetisi dalam Olimpiade Musim Panas 1992 di Barcelona, dalam kelas menengah dan melaju hingga babak perempat final.
Dalam sejarah tinju Olimpiade, hanya beberapa atlet Indonesia yang membawa kesuksesan. Salah satu prestasi apik ditorehkan oleh Albert Papilaya yang merupakan legenda tinju amatir Indonesia yang banyak meraih prestasi, figur inilah yang prestasinya sangat konsisten bertahan lama di level nasional maupun internasional.
Albert Papilaya salah satu petinju Indonesia yang mampu merebut 7 medali dalam 7 Sea Games, yaitu 6 medali emas dan 1 medali perak dan Albert juga empat kali meraih medali emas di kejuaraan Asia, dan menembus perempat final olimpiade. Namanya juga tercatat sebagai petinju yang bisa lolos di babak perempat final dengan menyingkirkan Robert Buda asal Polandia di putaran pertama dan Makoye Isangula asal Tanzania, Ini merupakan prestasi terbaik di Indonesia.
Kemampuannya yang memiliki pukulan tangan kanan mematikan itu tetap mencuri perhatian banyak orang. Bahkan dirinya dan Oscar De La Hoya sama-sama ditawari terjun ke dunia profesional oleh salah satu seorang promotor,
Sejak remaja bertinju di Ternate hingga pensiun dari ring tinju. setelah ia sudah bertanding di semua kelas tinju mulai dari layang ringan 45 kg hingga kelas berat 91 kg. dan yang paling lama itu kelas 63,5 kg, 75 kg dan 81 kg. Kelas berat 91 kg malah beta juara di India. di akuinya Albert Papilaya pertama kali mengenal tinju di latih oleh sang ayah nya sendiri.
Albert sempat diajak bersama De la Hoya untuk berkarier tinju pro di Amerika. Tetapi sangat di sayangkan , tawaran itu pada akhirnya harus ditolak oleh Albert Papilaya karena Albert Papilaya memutuskan untuk tetap menjadi anggota Polri. Dia lulus masuk pendidikan Brimob di Pusdik Watukosek tahun 1990.
Meski menjadi polisi. Dengan bobot badan yang besar dan berat, Albert masih mampu sumbangkan medali emas untuk Indonesia di arena SEA Games 2001 pada kelas berat ringan 81 kg.
Albert Papilaya memiliki kegiatan dinas di Polri yang berada di kampung halamannya di Maluku Utara sewaktu sakit, dia bertugas di Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya (PMJ) berpangkat Komisaris Polisi.
Diketahui, sejumlah jabatan pernah diemban Kompol Albert Papilaya semasa berdinas di Kepolisian. Diantaranya, Kepala Unit II Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Bekasi Kota, Kepala Unit Reskrim Polsek Pondok Gede, Kepala Unit Provost Sie Propam Polres Metro Bekasi Kota, Wakil Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Bekasi Kota, dan terakhir sebagai Kepala Seksi Pasdal di Subdit Dalmas Direktorat Samapta Polda Metro Jaya.
Tetapi kini Albert Papilaya telah pulang selamanya. Ia meninggal dunia di RS Chasan Boesoerie, Ternate. Namun, Maret lalu sempat pulang ke kampung halamannya di Jailolo, Halmahera Barat, dan menjalani perawatan karena kondisi kesehatannya yang menurun.
Pada hari Minggu 18 April 2021 pukul 02.45 WIB atau 02.45 WIT Albert Papilaya meninggal dunia di RSUD Dr H Chasan Boesoeri, Ternate, Maluku Utara, Kepergian legendaris tinju Indonesia itu meninggalkan duka mendalam bagi pertinjuan Tanah Air.
Albert meninggalkan banyak kenangan dan catatan tinju amatir Indonesia, Jejak perjalanan Albert di dunia tinju Indonesia layak untuk ditiru. Ketika di ajang Olimpiade, Albert bercerita saat itu dirinya sangat optimis bisa mengalahkan lawan-lawannya di atas ring. Sayang, keputusan wasit yang memberikan poin ke petinju Korea Selatan, Lee Seung-Bae, membuatnya kalah.
Ucapan bela sungkawa kepada mantan petinju yang juga aparat kepolisian berpangkat Komisaris Polisi (Kompol) itu datang dari sejawat termasuk wartawan senior yang juga pengamat tinju Mahfudin Nigara serta wartawan Realini Nonnie Rering.
Selamat jalan Albert Papilaya Kisah, perjalanan karir mu diharapkan bisa menginspirasi.